Kamis, 23 Desember 2010

Memori pada Manusia

Menurut Colin Rose dan Malcolm Nicholl dalam bukunya Acclerated Learning For The 21 Century menjelaskan bahwa menurut teori mutakhir, sebenernya ada 5 tipe memori. Seorang pakar ilmu saraf, Dr. Murray Grossman dan rekan-rekannya di Pusat Medis Universitas Pennsylvania, AS, menawarkan teori ini. Kita dapat mengingatnya dengan menggunakan singkatan W-I-R-E-S. Kelima memori itu adalah sebagai berikut :

1. Work (kerja).

Memori ini adalah memori jangka (sangat) pendek, nggak lebih dari beberapa detik lamanya. Berada pada bagian cortex prefrontal. Ia memungkinkan kita menyimpan dan mengingat beberapa hal pada saat yang sama. Misalnya aja, dalam percakapan, memori kerja ini memungkinkan kita ingat permulaan suatu kalimat sampai si pembicara mengakhirinya. Memori kerja ini juga memungkinkan kita menjalankan beberapa fungsi pada saat yang sama. Contohnya, melambaikan tangan untuk menarik perhatian seseorang seraya berbicara dengan orang lain dan membuka surat. Pada banyak orang, memori kerja mulai kehilangan efisiensinya setelah usia empat puluh.

2. Implicit(Implisit)

Sesekali kita belajar bagaimana melakukan sesuatu, seperti mengendarai sepeda, mengemudi mobil, atau berenang, kemungkinan besar kita nggak akan pernah lupa bagaimana melakukannya. Kita sering menyebut memori ini “memori otot” atau “memori implicit”, memori yang tidak menuntut kesadaran. Hal itu menjelaskan mengapa kita dapat “kehilangan ingatan” ketika berada di belakang kemudi mobil dan mendapati dengan kaget bahwa kita telah tiba di tempat tujuan. Keterampilan-keterampilan lain yang menuntut ingatan otomatis terhadap serangkaian gerakan juga tidak hilang. Hilangnya memori implisit (yang disimpan di dalam otak kecil) merupakan tanda mental yang cukup serius.

3. Remote (Jarak jauh/jangka panjang)

Memori ini adalah akumulasi data sepanjang hidup mengenai beragam topik yang luas. Kemampuan memori jauh tersebar ke seluruh cortex otak, kemampuan ini cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia. Tapi, penurunan itu boleh jadi terkait dengan masalah pemerolehan kembali pada diri seorang lansia yang harus berusaha lebih keras untuk menyaring memori melalui peningkatan akumulasi pengetahuan.

4. Episodic

Memori ini terbentuk dalam hippocampus. Episodic adalah memori dari pengalaman pribadi yang spesifik, contohnya aja seperti makanan yang kita pilih di sebuah restoran pekan lalu, skor pertandingan sepak bola, alur cerita film yang kita tonton, tempat kita memarkir motor. Ketika informasi penting disajikan dalam bentuk yang secara emosional memuaskan sebuah cerita atau percakapan atau film, biasanya akan diingat dengan baik.

5. Semantic

Memori terhadap kata-kata beserta simbol-simbol besrta maknanya adalah jenis memori yang kemungkinan besar nggak akan pernah hilang. Bahkan, kata-kata yang mungkin udah bertahun-tahun nggak pernah kita gunakan pun nggak akan lenyap.

Kelima memori ini menjadi kekuatan manusia. Jadi, kita harus bisa melatih untuk memfungsikan kelima memori ini secara maksimal. Karena, kekuatan memori akan menjadikan intelgensi, skills, dan aptitude seseorang semakin kuat, serta makin percaya diri dan yakin dirinya mampu menghadapi masa depan dengan sukses dan optimisme... =)

By : Mia Nugraha (disunting dari beberapa sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar